Lifestyle

“Metaphor” cara Sebastian Gunawan terjemahkan hidup dalam kiasan


Jakarta (ANTARA) – Perancang busana terbaik Tanah Air, Sebastian Gunawan meluncurkan koleksi terbarunya “Metaphor”, sebagai caranya menerjemahkan kehidupan dalam kiasan.

Pria yang akrab disapa Seba itu menyulap kelut melut situasi kehidupan akibat pandemi COVID-19, yang menjadi inspirasinya, dalam 91 koleksi karya yang kaya warna, bentuk, dan motif.

“’Metaphor’ adalah kiasan, berawal dari apa yang kita alami di kehidupan setelah pandemi, makanya di koleksi ini ada motif kotak, gelombang, lurus, bulat, dan juga bunga,” ujar Seba pada peluncuran “Metaphor” di Grand Ballroom, Hotel Mulia , Jakarta Pusat, Selasa (18/7).

“Bahwa dalam kehidupan itu kita harus melalui keadaan yang tidak menentu,” tambahnya.

Baca juga: Harta karun belahan Timur dari Sebastian Gunawan

Koleksi “Metaphor” karya Sebastian Gunawan yang dipamerkan di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Selasa (18/7). (Antara/Pamela Sakina)


Koleksi “Metaphor” karya Sebastian Gunawan yang dipamerkan di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Selasa (18/7). (ANTARA/Pamela Sakina) (ANTARA/Pamela Sakina)

Peragaan busana dimulai dengan koleksi gaun pesta sederhana namun tetap menonjol, dengan potongan-potongan lugas bersiluet kotak. Dilanjutkan dengan gaun berbentuk gelombang hingga bulat dengan warna-warna lembut namun cerah dan nyentrik, ala Seba.

Para tamu undangan yang kompak mengenakan setelan serba hitamnya tak henti-hentinya memandangi seluruh koleksi yang dipamerkan malam itu, seolah mata terikat pada karakter yang melekat di setiap busana.

Baca juga: Maudy Koesnaedi pakai gaun Sebastian Gunawan di Cannes

Perancang Busana Sebastian Gunawan dan istri, Cristina Panarese, pada peragaan busana koleksi “Metaphor” di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Selasa (18/7). (Antara/Pamela Sakina)

Berkolaborasi dengan istri, Cristina Panarese, pria yang mendapat predikat Asian Couturier Extraordinaire oleh Asian Couture Federation itu menyiapkan “Metaphor” dalam kurun waktu enam bulan.

“Dalam sebuah koleksi, kita pasti melewati masa yang sulit, harus mendesain ulang, atau membuat konstruksi yang lebih berbeda satu dengan yang lain, makanya siluetnya macam-macam,” tambahnya.

Baca juga: Votum dan kelembutan bunga musim semi

Koleksi “Metaphor” karya Sebastian Gunawan yang dipamerkan di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Selasa (18/7). (Antara/Pamela Sakina)

Meski koleksi yang diperagakan satu-persatu itu mencapai hampir 100 buah, rasanya tak bosan dan terus ingin mengamati lebih lanjut.

Dari koleksi-koleksi penuh warna, peragaan busana beralih semakin gelap dengan menampilkan sejumlah setelan serba hitam, dan diakhiri dengan koleksi bermotif bunga.

Tak lupa juga menampilkan tiga kategori koleksi gaun pengantin spektakuler yang bervolume nan megah.

Baca juga: Kuncinya konsisten, kata Sebastian Gunawan

Koleksi “Metaphor” karya Sebastian Gunawan yang dipamerkan di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Selasa (18/7). (Antara/Pamela Sakina)


Koleksi “Metaphor” karya Sebastian Gunawan yang dipamerkan di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Selasa (18/7). (Antara/Pamela Sakina)

“Bentuk-bentuk yang beragam ini jika dipadukan akan lebih lembut, dan pada akhirnya keindahan itu akan berbunga dengan sendirinya,” imbuh pria lulusan Instituto Artistico Dell Abbigliamento Maragoni, Milan, Italia itu.

“Metaphor” merupakan kombinasi komplit gaun-gaun mini hingga panjang bersiluet tubuh yang bugar dan mengembang di sisi bawah seperti lonceng, hingga setelan jas dan celana panjang yang dibuat hibrida dengan rok bermotif tartan.

Bagian atas gaun rata-rata berpotongan halter yang menonjolkan keindahan bahu, namun ada pula potongan bahu yang tertutup panjang mantel, tanjungjaket, atau sisi lengan bersiluet engah yang romantis.

Baca juga: Sebastian Gunawan kenalkan Cheongsam longgar

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Siti Zulaikha
HAK CIPTA © ANTARA 2023



Source link

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    X