Berita Nasional

Soal Definisi Bullying Dokter Residen, IDI: Jangan Sampai Ada Subjektivitas


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengingatkan pentingnya memperjelas definisi intimidasi dalam Instruksi Menteri Kesehatan (Inmenkes) Nomor 1512 Tahun 2023. Tanpa definisi yang lebih detail, ia khawatir ada yang salah menerjemahkan aturan tersebut.

“Jangan sampai nantinya ada subjektivitas dari dua belah pihak, bukan hanya peserta didik, tapi juga pendidik juga,” kata Adib dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Menurut Adib, jika definisi intimidasi tidak dipertegas, maka di depan aspek pendidikan bisa dipakai. Ia menyebut bakal ada ketakutan tindakan-tindakan yang menjadi kewajiban para peserta didik malah dijadikan alasan untuk menyerang pendidik dan murid senior.

“Dalam tanda petik, karena definisinya tidak jelas, nanti sedikit-sedikit akan diartikan sebagai intimidasi,” kata dia.

Menyoal upaya IDI dalam mengurangi aksi intimidasi, Adib menyebut ada Satgas Junior Doctors Network (JDN) yang berperan. Ia menjelaskan, laporan peserta didik yang menjadi korban intimidasi akan ditindak, bahkan bisa ditangani secara hukum.

“Jika ada masalah yang berkaitan dengan intimidasi, IDI tidak hanya mengadvokasi kepentingan peserta didik, tetapi juga memberikan bantuan hukum. Karena bukan tidak mungkin nanti ada hal subjektif, yang bukan tindakan intimidasitapi dianggap intimidasi,” jelas dia.

Saat menggelar konferensi pers soal Peraturan Penindasan dalam UU Kesehatan di Jakarta, Kamis (20/7/2023), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pelayanan mendapat banyak keluhan praktik perundungan terhadap dokter magang atau residen dokter yang sedang melaksanakan program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Dalam beberapa waktu terakhir, dia juga melakukan wawancara dan menemukan banyak dokter residen yang stress akibat perundungan fisik dan mental.

“Kami menemukan, praktik perundungan ini baik untuk dokter umum, imagangmaupun PPDS sudah terjadi puluhan tahun,” kata Budi.

Tindakan pimpinan atau peserta didik senior yang melakukan perundungan, menurut Budi, menyebabkan kerugian fisik dan mental yang besar terhadap peserta didik baru. Tak jarang, intimidasi juga berdampak pada kerugian finansial yang besar.

“Perundungan ini biasanya digunakan dengan alasan bahwa kita harus membentuk karakter dokter-dokter mudanya. Saya setuju, dokter-dokter itu harus dibentuk, tapi dibentuknya kan bukan hanya dengan kekerasan, tapi kan harus dibentuk rasa empati, sayang kepada pasien, cara komunikasi, ini menurut saya penting,” tutur dia.

Aral melintang, saat melakukan konfirmasi ke pimpinan atau senior yang dicurigai dekat dengan suasana tersebut, Budi malah mendapat perlawanan bahwa tidak ada perundungan. Padahal, para peserta didik muda, dia sebut hampir semua dapat intimidasi dalam berbagai bentuk.





Source link

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    X